07 Agustus 2009

Chibi Maruko-Chan And I




Dualisme, 2 sisi, 2 hal yang belawanan, 2 hal yang berbeda, seperti yin dan yang, ato adanya siang dan malam, kebaikan dan keburukan, awal dan akhir, kehidupan dan kematian.Tapi di samping itu di dunia ini terkadang ada hal-hal yang yang sama, meskipun di antara ke-2nya sama sekali tak berhubungan.

Waktu gw liburan semester kemaren, Yadi, sohib gw cerita kalo dia ngliat cewe yang make wajah gw di Semarang, ato lebih tepatnya a girl that has the same face with me, selain wajah kata dia gaya-gayanya juga mirip ama gw, dunia memang unik ya. ada yang bilang bahwa 7-10 orang di dunia memiliki wajah yang sama. Dia ketemu tu cewe waktu lagi jalan-jalan di Simpang Lima, and he said she was beautifull, hmmmm, untung gw g dilahirkan sebagai cewe, ntar banyak yang godain gw lagi, hehe. Kata Bu Titik, guru sosiologi gw waktu SMA, wajah kita ama pasangan kita itu biasanya mirip lho, just theory sih. Nah, kemaren waktu gw nonton film Chibi Maruko Chan, akhirnya gw nemuin kembaran gwyang lain, ternyata dia ada di Jepang, mungkin g ya bisa ketemu ?

Mungkin hal ini yang mengilhami Om Da Vinci bikin sosok Monalisa ya, hmmm.

5 komentar:

Olive Tree mengatakan...

Hi, it's a very great blog.
I could tell how much efforts you've taken on it.
Keep doing!

fitri1404 mengatakan...

umuk opo ngix, piye ki, og blogQ ra metu neng gone mbah google

Archadia mengatakan...

@ Olive : yap, thanks a lot,.
I'll keep fighting to make this blog better,.
But it's great that u're a taiwanese, understand what i wrote,since i wrote it in bahasa indonesia,

@ Pitri : ngapa pit, wis blogmu rasah diurus, gek pacaran trus kana wae,
Papi budi,budi anduk,wkwkwkwk,

Ux mengatakan...

Hahahah...

Takasi tau yak, menurut social psychology, alasan di balik muka-mirip-berarti-jodoh.

Jadi, bukan karena jodoh terus dipahat Tuhan jadi mirip.
Tapi sebaliknya.
Kita cenderung lebih suka lihat orang yang mirip ama kita.
Ini propinquity effect.
Kita udah terbiasa ama muka kita sendiri.
Dan apa yang familiar bakalan lebih gampang buat disayang
(kata simbah, witing tresno jalaran saka kulina).
Tapi kadang kita sendiri nggak sadar kalo kita milih seseorang karena dia mirip ama diri kita.
Naah, sekian kuliah kali ini.
Hehe

Keep up the good work ne!
o(^_^)o

cahya wisnu ardi mengatakan...

siap bu psikolog, terima kasih kuliahnya, saya tunggu kuliah berikutnya, hehe

tapi itu kan cuma copas kata2nya bu titik, T.T